INTERAKSI SOSIAL

Video ini membahas tentang jenis-jenis interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Interaksi sosial merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia karena membantu dalam mencapai tujuan bersama dan mempererat hubungan antar individu dan kelompok. Dalam video ini, kamu akan belajar tentang berbagai jenis interaksi sosial seperti kooperasi, konflik, akomodasi, asimilasi, dan isolasi sosial. Selain itu, kamu juga akan mempelajari contoh kasus yang dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang jenis-jenis interaksi sosial tersebut. Video ini dibuat untuk membantu kamu memahami konsep interaksi sosial dan memperkaya pengetahuanmu dalam sosiologi. Yuk, tonton video ini sampai selesai dan jangan lupa berikan komentar dan pendapatmu tentang topik ini di kolom komentar di bawah video. Selamat menonton! 

MATERI INTERAKSI SOSIAL

MATA PELAJARAN  SOSIOLOGI

KELAS X KURIKULUM MERDEKA SEMESTER 2

Oleh Ajiansyah Akbar, S.Sos



 

A. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu, kelompok, dan masyarakat. Interaksi sosial ini terjadi karena adanya kebutuhan individu dan kelompok dalam mencapai tujuan bersama.

1. George Herbert Mead

Menurut George Herbert Mead, interaksi sosial adalah proses di mana individu saling mempengaruhi satu sama lain dalam konteks sosial. Individu membentuk persepsi tentang diri mereka sendiri melalui interaksi sosial dengan orang lain.

 

2. Emile Durkheim

Emile Durkheim menyatakan bahwa interaksi sosial adalah kunci dari integrasi sosial dalam masyarakat. Melalui interaksi sosial, individu dapat membentuk persamaan pandangan dan nilai, yang dapat menghasilkan solidaritas sosial dalam masyarakat.

 

3. Max Weber

Max Weber menganggap bahwa interaksi sosial merupakan bagian dari tindakan sosial yang lebih luas, di mana individu bertindak dalam situasi sosial tertentu dan bereaksi terhadap tindakan orang lain. Weber juga memperkenalkan konsep "tindakan sosial rasional" yang melibatkan interaksi sosial berdasarkan tujuan rasional dan pemikiran logis.

B. JENIS-JENIS INTERAKSI SOSIAL

 

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL

1.      Faktor Kepribadian,  Faktor ini berkaitan dengan karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, pengalaman hidup, sikap, kepribadian, dan sebagainya.

2.      Faktor kepribadian, dapat mempengaruhi cara individu memandang dan berinteraksi dengan orang lain.

3.      Faktor Lingkungan, Lingkungan fisik dan sosial juga mempengaruhi interaksi sosial. Lingkungan fisik seperti geografi, iklim, dan infrastruktur mempengaruhi interaksi sosial antara individu atau kelompok. Lingkungan sosial seperti adat istiadat, norma, nilai, agama, dan lembaga sosial dapat mempengaruhi cara individu berinteraksi.

4.      Faktor Ekonomi,  Faktor ini berkaitan dengan pengaruh uang dan kekayaan dalam interaksi sosial. Individu yang memiliki kekayaan atau uang lebih cenderung lebih dihormati dan memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam interaksi sosial.

5.      Faktor Politik,  Faktor politik seperti ideologi, sistem politik, dan kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi interaksi sosial. Individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan politik atau memiliki pengaruh dalam kebijakan pemerintah cenderung mempengaruhi cara individu atau kelompok lain berinteraksi.

 

 

6.      Faktor Teknologi,  Teknologi modern seperti internet, media sosial, dan telepon seluler juga mempengaruhi interaksi sosial. Teknologi memungkinkan individu atau kelompok untuk berinteraksi secara virtual, yang mempengaruhi cara individu atau kelompok lain berinteraksi dalam kehidupan nyata.

D. PRAKTIKUM INTERAKSI SOSIAL

1. Observasi interaksi sosial

Praktikum observasi interaksi sosial merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap interaksi sosial yang terjadi di lingkungan sekitar. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati interaksi sosial secara langsung dan memahami bagaimana interaksi sosial terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

 

Contoh praktikum: Siswa melakukan pengamatan terhadap interaksi sosial yang terjadi di sekolah atau di lingkungan sekitar, seperti interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan teman sekelas, atau interaksi antara warga dengan tetangga. Siswa mencatat hasil pengamatannya dan kemudian berdiskusi dengan teman sekelas untuk memahami pengalaman dan perspektif masing-masing.

 

2. Role-playing

Praktikum role-playing merupakan kegiatan simulasi interaksi sosial dengan memainkan peran masing-masing dalam situasi tertentu. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami dan menguasai cara berinteraksi dengan orang lain dalam situasi yang spesifik.

Contoh praktikum: Siswa memainkan peran masing-masing dalam sebuah situasi seperti meminta maaf, meminta izin, atau menolak permintaan. Siswa berdiskusi dan memberikan umpan balik satu sama lain mengenai cara berinteraksi yang tepat dalam situasi tersebut.

 

3. Diskusi kelompok

Praktikum diskusi kelompok merupakan kegiatan diskusi kelompok tentang interaksi sosial yang terjadi di lingkungan sekitar dan bagaimana cara mengatasi konflik yang muncul. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami bagaimana konflik dapat muncul dalam interaksi sosial dan cara mengatasinya.

 

Contoh praktikum: Siswa melakukan diskusi kelompok tentang interaksi sosial yang terjadi di lingkungan sekitar, seperti antara teman sekelas atau antara warga dengan tetangga. Siswa membahas faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial dan cara mengatasi konflik yang muncul. Setelah diskusi selesai, siswa menyimpulkan hasil diskusi dan memberikan umpan balik satu sama lain.

 

 

E. CONTOH KASUS INTERAKSI SOSIAL

1. Perilaku diskriminatif pada kelompok minoritas

Ilustrasi: Seorang pelajar yang berasal dari kelompok minoritas, seperti suku atau agama tertentu, sering di-bully atau dijauhi oleh teman-teman sekelasnya. Hal ini bisa menyebabkan pelajar tersebut merasa tidak nyaman dan terasing di lingkungan sosialnya.

 

2. Kekerasan dalam rumah tangga

Ilustrasi: Pasangan suami istri yang sering berkonflik dan menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah rumah tangga. Hal ini dapat mempengaruhi interaksi sosial antara anggota keluarga dan menimbulkan dampak negatif pada anak-anak di dalamnya.

 

3. Fenomena persaingan dalam masyarakat modern

Ilustrasi: Masyarakat modern yang cenderung bersifat individualis dan kompetitif seringkali mengalami persaingan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, karir, dan sosial. Hal ini dapat mempengaruhi interaksi sosial antara individu dan kelompok di masyarakat.

 

4. Ketergantungan teknologi dalam interaksi sosial

Ilustrasi: Penggunaan teknologi seperti media sosial dan aplikasi pesan instan dapat mempengaruhi cara orang berinteraksi satu sama lain. Ketergantungan teknologi ini bisa mengubah cara seseorang berkomunikasi dan mempengaruhi interaksi sosial antara individu dan kelompok.

 

5. Konflik antara kelompok dengan kepentingan berbeda

Ilustrasi: Konflik antara kelompok yang memiliki kepentingan yang berbeda, seperti konflik antara buruh dan pengusaha. Konflik ini dapat mempengaruhi interaksi sosial antara kelompok dan menyebabkan ketidakharmonisan di masyarakat..

F. Pola Interaksi Sosial

Pola interaksi sosial mengacu pada cara atau bentuk interaksi sosial yang sering terjadi dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa pola interaksi sosial yang umum ditemukan.

Jenis-jenis Pola Interaksi Sosial

1.      Kooperatif Pola interaksi sosial kooperatif adalah interaksi sosial yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama antara individu atau kelompok. Contohnya adalah kegiatan gotong royong, kerjasama tim dalam proyek, atau komunitas yang saling membantu untuk mencapai tujuan bersama.

2.      Konflik Pola interaksi sosial konflik adalah interaksi sosial yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Contohnya adalah perselisihan dalam keluarga, konflik antar kelompok di lingkungan sekitar, atau perang antar negara.

3.      Asimilasi Pola interaksi sosial asimilasi adalah interaksi sosial di mana individu atau kelompok yang memiliki budaya berbeda berupaya menyesuaikan diri dengan budaya yang ada di masyarakat yang lebih luas. Contohnya adalah imigran yang menyesuaikan diri dengan budaya yang ada di negara tempat mereka tinggal.

4.      Akomodasi Pola interaksi sosial akomodasi adalah interaksi sosial di mana individu atau kelompok yang memiliki perbedaan mencoba untuk saling menghargai dan berusaha mencari solusi bersama. Contohnya adalah dialog antar agama atau upaya penyelesaian konflik dengan cara damai.

5.      Asosiasi Pola interaksi sosial asosiasi adalah interaksi sosial yang terjadi karena adanya kesamaan minat, hobi, atau tujuan antara individu atau kelompok. Contohnya adalah klub olahraga, kelompok musik, atau komunitas penggemar buku.

G. Faktor-faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial

Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi pola interaksi sosial yang terjadi di dalam masyarakat:

H. Kesimpulan

Berdasarkan materi interaksi sosial ini, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok. Terdapat beberapa jenis pola interaksi sosial yang dapat terjadi antara individu atau kelompok, yaitu kooperatif, kompetitif, konflik, akomodatif, dan asosiatif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial meliputi faktor individu seperti kepribadian, nilai, norma, dan sikap; faktor kelompok seperti struktur sosial, status sosial, dan peran sosial; serta faktor lingkungan seperti budaya, agama, dan kondisi geografis.

Untuk memahami interaksi sosial secara lebih mendalam, terdapat beberapa teknik atau metode praktikum yang dapat dilakukan, yaitu observasi interaksi sosial, role-playing, dan diskusi kelompok.

Dalam kehidupan sehari-hari, interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai situasi dan kasus, seperti dalam keluarga, masyarakat, sekolah, dan tempat kerja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pola dan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial, sehingga dapat membangun hubungan sosial yang sehat dan harmonis dengan individu atau kelompok di sekitar kita.

G. EVALUASI PEMBELAJARAN

1.        Interaksi sosial antarindividu yang memungkinkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat disebut...

A. Interaksi sosial simbolik

B. Interaksi sosial konflik

C. Interaksi sosial kerjasama

D. Interaksi sosial asosiasi

E. Interaksi sosial difusi

2. Salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi sosial adalah...

A. Kondisi ekonomi

B. Warna kulit

C. Jenis kelamin

D. Tinggi badan

E. Alamat rumah

Jawaban: A. Kondisi ekonomi.

Pembahasan: Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial antara lain kondisi ekonomi, agama, budaya, pendidikan, dan sebagainya.

3. Contoh interaksi sosial yang bersifat formal adalah...

A. Ngobrol santai dengan teman

B. Membantu tetangga yang membutuhkan

C. Berdiskusi dalam rapat kerja

 

D. Bermain dengan teman sebayanya

E. Mengirim pesan singkat ke teman

Jawaban: C. Berdiskusi dalam rapat kerja.

Pembahasan: Interaksi sosial formal adalah interaksi yang terjadi dalam suatu kegiatan atau situasi resmi, seperti rapat kerja, acara kenegaraan, dan sebagainya.

4. Salah satu contoh bentuk konflik dalam interaksi sosial adalah...

A. Musyawarah dalam pengambilan keputusan

B. Kerja sama dalam pengerjaan tugas kelompok

C. Perbedaan pendapat dalam diskusi kelompok

D. Menghargai perbedaan dalam suatu kerjasama

E. Mengakui kesalahan pada saat berinteraksi

Jawaban: C. Perbedaan pendapat dalam diskusi kelompok.

Pembahasan: Konflik dalam interaksi sosial terjadi ketika terdapat perbedaan pandangan atau tujuan yang tidak sesuai antara individu atau kelompok.

5. Salah satu contoh jenis interaksi sosial yang bersifat langsung adalah...

A. Mengirim pesan di media sosial

B. Mengirim email

C. Menelepon

D. Bertatap muka

E. Mengirim surat

Jawaban: D. Bertatap muka.

Pembahasan: Interaksi sosial yang bersifat langsung adalah interaksi yang terjadi secara tatap muka antara individu atau kelompok.

6. Salah satu contoh bentuk interaksi sosial yang bersifat asimetris adalah...

A. Mengikuti aturan dalam interaksi sosial

B. Memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan

C. Membangun kerjasama dalam kelompok

 

 

D. Pemimpin memberikan arahan kepada bawahannya

E. Saling menghormati dalam interaksi sosial

Jawaban: D. Pemimpin memberikan arahan kepada bawahannya.

Pembahasan: Interaksi sosial yang bersifat asimetris adalah interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang berbeda, seperti atasan dan bawahan, orang tua dan anak, dan sebagainya.

7. Dalam interaksi sosial, konflik dapat muncul karena adanya perbedaan

a. suku bangsa

b. agama

c. jenis kelamin

d. status sosial-ekonomi

e. warna kulit

Jawaban: d. status sosial-ekonomi

Pembahasan: Konflik sosial dapat terjadi karena adanya perbedaan suku bangsa, agama, jenis kelamin, warna kulit, dan status sosial-ekonomi. Namun, perbedaan status sosial-ekonomi seringkali menjadi salah satu penyebab konflik sosial yang lebih kompleks dan sulit diatasi.

8. Di sebuah desa, terdapat seorang petani yang memiliki lahan yang berdekatan dengan seorang pengusaha kaya. Petani tersebut merasa tidak adil karena pengusaha kaya tersebut memiliki pengaruh yang kuat di desa dan memanfaatkan kekuasaannya untuk memperoleh keuntungan yang besar dari lahan yang berdekatan dengan lahan petani. Hal ini menimbulkan konflik antara petani dan pengusaha kaya. Bentuk interaksi sosial yang bersifat positif dan membantu individu atau kelompok dalam mencapai tujuan bersama disebut

a. konflik sosial

b. koersi sosial

c. koalisi sosial

d. kerjasama sosial

e. kooptasi sosial

Jawaban: d. kerjasama sosial

Pembahasan: Kerjasama sosial adalah bentuk interaksi sosial yang bersifat positif dan membantu individu atau kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Kerjasama sosial juga dapat mengurangi potensi konflik sosial yang muncul.

 

9.  Di sebuah kelas, terdapat sebuah tugas kelompok yang harus diselesaikan dalam waktu satu minggu. Kelompok tersebut melakukan kerjasama dan saling membantu satu sama lain dalam menyelesaikan tugas sehingga tugas dapat diselesaikan tepat waktu dan dengan hasil yang baik. Salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat negatif dan merugikan salah satu pihak adalah

a. kerjasama sosial

b. koersi sosial

c. kooptasi sosial

d. kolaborasi sosial

e. kompromi sosial

Jawaban: b. koersi sosial

Pembahasan: Koersi sosial adalah bentuk interaksi sosial yang bersifat negatif dan merugikan salah satu pihak. Bentuk koersi sosial dapat berupa intimidasi, ancaman, atau kekerasan fisik.

10. Perilaku merokok yang dilakukan oleh sebagian remaja dapat berdampak buruk terhadap kesehatan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Hal ini dapat memicu konflik dalam interaksi sosial. Konflik tersebut dapat diatasi dengan cara ....

a. Menjauhi teman yang merokok

b. Menyuruh teman untuk berhenti merokok

c. Memberi tahu teman tentang bahaya merokok

d. Menghindari konflik dan menerima keadaan

e. Mencoba merokok juga agar tidak dijauhi oleh teman-teman

Jawaban yang tepat: c. Memberi tahu teman tentang bahaya merokok

Pembahasan: Konflik dalam interaksi sosial dapat muncul akibat perbedaan nilai, norma, atau perilaku antara individu atau kelompok. Dalam kasus ini, perilaku merokok yang dilakukan oleh sebagian remaja dapat memicu konflik karena berpotensi merugikan kesehatan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Cara yang tepat untuk mengatasi konflik tersebut adalah dengan memberi tahu teman tentang bahaya merokok. Dengan memberi informasi yang akurat dan jelas, diharapkan teman-teman yang merokok bisa lebih memahami dampak buruknya dan memutuskan untuk berhenti merokok. Jadi, cara yang tepat untuk mengatasi konflik akibat perilaku merokok adalah dengan memberi tahu teman tentang bahaya merokok.

11.  Seorang siswa kelas X mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas di rumah. Dia kemudian meminta bantuan temannya yang juga sekelas dengannya. Tindakan ini termasuk jenis interaksi sosial...

A. Simbiosis

B. Sosialisasi

C. Koersi

D. Akomodasi

E. Simulasi

Jawaban: D (Akomodasi)

Pembahasan: Kasus di atas mencerminkan tindakan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya dengan cara meminta bantuan kepada teman. Hal ini menunjukkan adanya tindakan akomodasi, yaitu upaya individu untuk menyesuaikan diri dengan orang lain atau lingkungan sosialnya.

12. Seorang karyawan perusahaan mengalami konflik dengan rekan kerjanya karena perbedaan pendapat. Karyawan tersebut memutuskan untuk mencari jalan tengah dan mengambil keputusan yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Tindakan ini merupakan contoh dari jenis interaksi sosial...

A. Koersi

B. Kompromi

C. Dominasi

D. Akomodasi

E. Simbiosis

Jawaban: B (Kompromi)

Pembahasan: Dalam kasus ini, tindakan yang dilakukan karyawan adalah mencari jalan tengah atau membuat keputusan yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Tindakan ini termasuk ke dalam jenis interaksi sosial yang disebut sebagai kompromi, yaitu cara menyelesaikan konflik dengan cara mencari jalan tengah yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.

 

13. Seorang mahasiswa yang baru pindah ke kota lain mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan merasa kesepian. Dia kemudian bergabung dengan komunitas pecinta alam dan melakukan kegiatan bersama-sama. Tindakan ini merupakan contoh dari jenis interaksi sosial...

A. Simulasi

B. Konsolidasi

C. Akulturasi

D. Asimilasi

E. Sosialisasi

Jawaban: E (Sosialisasi)

Pembahasan: Kasus di atas mencerminkan tindakan seseorang untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru dari lingkungan sosialnya, dalam hal ini melalui bergabung dengan komunitas pecinta alam. Hal ini termasuk ke dalam jenis interaksi sosial yang disebut sebagai sosialisasi, yaitu proses pembelajaran norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat.

14. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial adalah?

A. Keharmonisan dan kebersamaan

B. Kecenderungan untuk mempertahankan diri

C. Pandangan yang sama tentang kehidupan

D. Perbedaan dan keanekaragaman

E. Kontrol sosial dan hukum

Jawaban: D

Pembahasan: Perbedaan dan keanekaragaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Faktor lainnya antara lain norma sosial, status sosial, dan nilai-nilai budaya. Oleh karena itu, jawaban

 

Referensi :

Babbie, E. (2013). The Practice of Social Research (13th ed.). Belmont, CA: Wadsworth.

Durkheim, E. (1893). The division of labor in society. Free Press.

Macionis, J. J., & Plummer, K. (2012). Sociology: A Global Introduction. Pearson Education Limited.

Surya, M. (2013). Sosiologi Kelas X. Yudhistira Ghalia Indonesia.

Macionis, J. J., & Plummer, K. (2012). Sociology: A Global Introduction (5th ed.). Harlow, UK: Pearson.

Mead, G. H. (1934). Mind, self, and society. University of Chicago Press.

Weber, M. (1922). Economy and Society: An outline of interpretive sociology. University of California Press.

 DOWNLOAD DISINI